Ibnu Taimiyyah rahimahullah menjelaskan: Taubat itu ada dua macam, ada yang wajib dan ada yang sunnah.
Taubat yang wajib adalah taubat karena meninggalkan suatu perintah atau melakukan suatu larangan. Taubat yang wajib di sini dibebankan bagi seluruh mukallaf (yang telah dibebani syariat) sebagaimana yang Allah perintahkan dalam Al Qur’an dan sunnah Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Sedangkan taubat yang sunnah adalah taubat karena meninggalkan perkara yang sunnah dan melakukan yang makruh.
Barangsiapa yang hanya mencukupkan diri dengan taubat pertama (yang wajib), maka dia merupakan bagian dari golongan pertengahan, disebut al abror al muqtashidin.
Barangsiapa yang melakukan dua taubat di atas sekaligus, maka ia termasuk golongan terdepan, disebut as saabiqin al muqorribin.
Dinukil dari Mawa’izh Syaikhil Islam Ibnu Taimiyah, Shalih Ahmad Asy Syami, Al Maktab Al Islami, cetakan pertama, 1423 H, hal. 40.
(*) Penjelasan lebih lengkap mengenai golongan al abror al muqtashidin dan as saabiqin al muqorribin dapat dilihat di sini.
(**) Penjelasan tentang taubat, silakan baca di sini.
10.00pm, 1 Dzulqo’dah 1431, King Saud University, Riyadh, Kingdom of Saudi Arabia
Written by: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel asli: https://rumaysho.com/1297-taubat-wajib-dan-taubat-sunnah.html